4 tahap ujian dalam prinsip Nisbet :
1.The increase in workload.
- Pembaharuan perlu dilakukan jauh hari untuk mengganti hal yang sudah tidak terpakai lagi atau sudah usang bukan disaat masalah timbul.
Contoh : guru saya ketika SMP yang biasanya mengajar dengan cara monolog dan selalu menggunakan kapur-papa tulis sebagai media pengajaran, harus memikirkan untuk merubah cara mengajarnya untuk di masa yang akan datang. Karena lambat laun metode pengajaran seperti itu harus diganti karena kurang efektif pada pengajaran.
2. Loss of Cofidence.
- Guru harus mempunyai persiapan diri yang bagus dalam mngembangkan ide-ide mereka dalam proses pembelajaran sehingga tidak canggung.
Contoh : misalnya guru SMA saya yang mengajar pelajaran teknologi dan informasi. Dimana si guru tersebut harus selalu memperbaharui pengetahuan dan skill nya dalam bidang tersebut. Karena pada masa sekarang, dimana teknologi semakin berkembang pesat, kalau lengah dan tidak mengerti, para siswa akan meremehkan kinerja guru.
3. The Period of Confusion.
- belum staff pengajar berhasil memperbaharui hal yang diperlukan, timbul masalah, tapi masalah masih dapat ditanggulangi oleh pengajar.
Contoh: pada waktu kelas 3 SMA, kami menggunakan system pengajaran KBK tapi seiring waktu KTSP mulai dipakai dan system belajar kami lambat laun mulai mengarah ke arah yang baru. Selama masa tesebut, kami bingung akan system tersebut. Tapi para guru masih bisa menanggulangi kebingungan kami.
4. The Blacklash.
- Menyelesaikan masalah yang timbul dengan hal yang baru atau cara yang baru.
Contoh : seorang guru matematika yang menemukan rumus pemecahan masalah baru dalam proses penyelesaian suatu hitungan. Atau tentang penemu teori biologis genetic yang mengemukakan pandangannya dan mematahkan teori abiogenesis tentang perkembangan makhluk hidup.
BY : Ade ari 08-081
1.The increase in workload.
- Pembaharuan perlu dilakukan jauh hari untuk mengganti hal yang sudah tidak terpakai lagi atau sudah usang bukan disaat masalah timbul.
Contoh : guru saya ketika SMP yang biasanya mengajar dengan cara monolog dan selalu menggunakan kapur-papa tulis sebagai media pengajaran, harus memikirkan untuk merubah cara mengajarnya untuk di masa yang akan datang. Karena lambat laun metode pengajaran seperti itu harus diganti karena kurang efektif pada pengajaran.
2. Loss of Cofidence.
- Guru harus mempunyai persiapan diri yang bagus dalam mngembangkan ide-ide mereka dalam proses pembelajaran sehingga tidak canggung.
Contoh : misalnya guru SMA saya yang mengajar pelajaran teknologi dan informasi. Dimana si guru tersebut harus selalu memperbaharui pengetahuan dan skill nya dalam bidang tersebut. Karena pada masa sekarang, dimana teknologi semakin berkembang pesat, kalau lengah dan tidak mengerti, para siswa akan meremehkan kinerja guru.
3. The Period of Confusion.
- belum staff pengajar berhasil memperbaharui hal yang diperlukan, timbul masalah, tapi masalah masih dapat ditanggulangi oleh pengajar.
Contoh: pada waktu kelas 3 SMA, kami menggunakan system pengajaran KBK tapi seiring waktu KTSP mulai dipakai dan system belajar kami lambat laun mulai mengarah ke arah yang baru. Selama masa tesebut, kami bingung akan system tersebut. Tapi para guru masih bisa menanggulangi kebingungan kami.
4. The Blacklash.
- Menyelesaikan masalah yang timbul dengan hal yang baru atau cara yang baru.
Contoh : seorang guru matematika yang menemukan rumus pemecahan masalah baru dalam proses penyelesaian suatu hitungan. Atau tentang penemu teori biologis genetic yang mengemukakan pandangannya dan mematahkan teori abiogenesis tentang perkembangan makhluk hidup.
BY : Ade ari 08-081
Tidak ada komentar:
Posting Komentar