Senin, 29 Maret 2010

Remedi UTS Andragogi

1.Teori belajar yang berhubungan dengan kuliah online
 Yaitu teori pendekatan perwujudan diri
Karena strategi belajarnya langsung melibatkan pebelajar baik secara emosional maupun intelektual seperti pebelajar mencari secara langsung baik kelompok atau perorangan untuk mencari bahan-bahan pemecahan masalah dari situs internet. Setelah itu menentukan  isi pelajaran, maksudnya melibatkan pebelajar dalam merancang kurikulumnya seperti halnya mengadakan kuliah online tidak langsung dibuat oleh dosen pengampu tetapi ditanyakan dan di informasikan terlebih dahulu kepada mahasiswanya. Lalu merancang pengalaman belajar,yaitu memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk menilai tentang dirinya, melatih diri dalam berdaya cipta seperti halnya melatih mahasiswa untuk belajar melalui media internet,mencari bahan pemecahan masalah (soal) dari internet, berdiskusi lewat gtalk dan lain sebagainya. Merumuskan struktur kurikulum yaitu merangsang dan mendorong peran aktif pebelajar dalam kelompok. Nah disini mahasiswa dituntut aktif dalam kelompoknya masing-masing,ikut ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Mengembangkan bahan belajar yang sesuai, maksudnya memanfaatkan bahan yang ada seperti buku pegangan dan media internet yang canggih saat ini. Mengerjakan keaksaraan yaitu mempergunakan komunikasi seperti lewat gtalk atau e-mail.memilih tempat maksudnya memilih tempat yang cocok untuk berdiskusi kelompok kuliah online ini merupakan upaya untuk melatih pembelajar untuk lebih menegtahui bahwasanya internet bisa menjadi media yang benar-benar sangat penting dan berguna. Dan yang terakhir evaluasi pengalaman belajar yaitu pengamatan dan analisis terperinci terhadap proses yang telah terjadi dalam kelompok pebelajar. Disini setipa mahasiswa mengevaluasi kembali hasil kerja bersama kelompoknya masing-masing.

2. Kelebihan dan kelemahan kuliah online jika dihubungkan model,metode dan teknik pod

Kelebihan :
  • Dengan kuliah online mahasiswa menjadi lebih aktif dalam memecahkan masalah (soal) dan mencari jawaban serta solusinya tidak hanya dari buku pegangan tapi juga dari internet yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.
  • Kuliah online ini juga dapat melatih kemandirian mahasiwa untuk mengerjakan soal dengan kelompok tanpa pengawasan secara langsung oleh dosen pembimbingnya.
  • Mengajarkan  para mahasiswa yang pada awalnya kurang memahami dengan yang namanya internet, nah disini banyak yang mahasiswa dapatkan seperti mengetahui berkomunikasi dengan teman lain atau dengan dosen pengampu lewat g-talk dan e-mail.
  • Untuk melatih para mahasiswa agar lebih memahami dunia internet,karena secara tidak langsung jika nanti sudah bekerja kita pasti berhubungan dengan internet dan jikia kita lihat sekarang ini segala sesuatunya biasanya berhubungan dengan dunia internet.

Kelemahan :
  • Kuliah online membuat mahasiswa menjadi bebas, maksudnya mahasiwa tidak fokus untuk mengerjakan tugas dan mencari referensi lain dari internet karena berbarengan dengan itu mahasiswa bisa membuka situs-situs lain seperti membuka facebook, twitter, atau chating dengan orang lain.
  • Tidak ada pengawasan secara langsung dari dosen hingga membuat para mahsiswa tidaki terikat denagn kuliah yang berlangsung.

Modul Metode Pembelajaran Demonstrasi
Kreativitas Menggunakan Kertas
Materi :
(1) Pendahuluan
(2) Metode Pembelajaran Demonstrasi
(3) Kreativitas
(4) Kreativitas Menggunakan Kertas
(5) Proses Pembuatan
Perencanaan Biaya
Referensi
I. PENDAHULUAN
Modul ini menjelaskan bagaimana membuat suatu hasil kreativitas dengan menggunakan kertas. Tujuan dari modul ini agar peserta dapat membuat suatu hasil kreativitas dengan alat dan bahan yang sederhana, mudah diperoleh dan menggunakan waktu yang singkat. Sebagai contohnya yaitu membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas. Para pesertanya yaitu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Andragogi yang berjumlah 10 orang dan dosen pengampu mata kuliah Andragogi. Tempat pelaksanaan diadakan di Ruangan 2A Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. Proses pembuatan hasil kreativitas ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit.
Dalam proses pembuatannya peserta akan duduk berselang-seling atau tidak rapat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bahan dan alat yang dibutuhkan dapat diletakkan di kursi yang ada di sampingnya. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah peserta yang sedikit dan memakai ruangan yang besar.
Manfaat modul ini, yaitu:
- Bagi fasilitator atau pelatih
Sebagai acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran demonstrasi dapat disampaikan sesuai dengan tujuan metode demonstrasi.
- Bagi peserta
Menambah pengetahuan peserta tentang kreativitas dengan menggunakan kertas.
I. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif, keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-praktik baru, untuk memperkuat penerimaan terhadap sesuatu yang baru, dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang yang diperagakan kepada peserta. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Secara umum, ada dua jenis metode demonstrasi, yaitu metode demonstrasi cara dan demonstrasi hasil. Modul ini membahas tentang metode demonstrasi cara saja.
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Hal ini termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Modul ini akan mendemonstrasikan bagaimana cara membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas.
III. Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
IV. Kreativitas Menggunakan Kertas
Salah satu hasil dari kreativitas itu adalah membuat bunga dari kertas. Di mana bunga kertas adalah pilihan yang baik untuk menghias ruangan; kertas terlihat lebih baik dan tidak kasar seperti plastik. Kertas ini merupakan bahan yang rata dan tipis. Seni membuat bunga dari kertas telah diterima secara luas karena mudah didapat. Kertas sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sebagai mahasiswa, dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari kertas. Sehingga kertas ini dapat digunakan untuk berkreasi seperti membuat bunga dan dapat memperindah ruangan.
V. Proses Pembuatan
1. Alat dan bahan
a. Kertas origami sebanyak 6 lembar
b. Gunting
c. Isolasi
d. Hekter
2. Langkah-Langkah Pembuatan
a. Lipatlah semua (sebanyak 6 lembar) kertas origami menjadi dua secara diagonal (membentuk segitiga). Jika segitiga yang dibentuk tidak sempurna, potonglah tepi yang menonjol (tepi persegi).
b. Buatlah titik dari ketiga sisi ujung sudut segitiga ( membentuk tegak lurus ), masing-masing sudut dibuat titik sebanyak 3 buah dan berjarak 1.5 cm. Dari titik-titik tersebut buatlah garis yang nantinya akan membentuk segitiga (Lihat gambar).
c. Potonglah kertas origami tersebut sesuai dengan garis-garis yang telah dibuat tadi. Potongan garis tersebut harus sejajar satu sama lain hingga bertemu di tengah-tengah tetapi potongan itu tidak pas sampai ke ujung (tidak putus) sehingga akan memberikan ruang kecil di antara mereka.
d. Bukalah lipatan kertas tersebut seperti posisi semula (berbentuk persegi). Kemudian kertas tersebut diputar sehingga berbentuk belah ketupat.
e. Dengan posisi berbentuk belah ketupat tersebut, pertemukan ujung-ujung kertas yang terdalam sehingga membentuk tabung kemudian rekatkan dengan menggunakan isolasi.
f. Balikkan kertas dan lakukan langkah 6 untuk ujung-ujung kertas berikutnya. Ini akan menjadikan bentuk yang lebih bulat dan luas dibandingkan tabung pertama.
g. Kemudian balikkan lagi kertasnya, lakukan hal yang sama seperti langkah 6, hingga semua ujung-ujung kertas bergabung
h. Ulangi langkah (b) hingga langkah (g) untuk sisa kertas (sebanyak 5 lembar).
i. Gabungkan 3 potongan yang telah selesai digulung, dengan cara menggabungkan ujung-ujung kertas dari ketiga potongan tersebut dan rekatkan dengan hekter. Lakukan hal yang sama untuk 3 potongan lainnya. Sekarang kita memiliki 2 sisi dari bunga salju 3D tersebut.
j. Gabungkan kedua sisi bunga salju 3D tersebut ditengah hingga membentuk bunga salju 3D yang sempurna (utuh).
k. Sudut-sudut yang terbentuk kemudian direkatkan kembali menggunakan hekter.
Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan yaitu :
- Kertas origami sebanyak 2 buah (1 buah = 100 lembar) @ Rp 5.500,00
Jumlah Rp 11.000,00

4. Ada beberapa prinsip-prinsip umum untuk memilih pengalaman belajar pendidikan orang dewasa,yaitu :
  • Pertama, yang harus dipegang oleh pebelajar orang dewasa adalah bahwa seorang pebelajar yang hendak mencapai suatu tujuan belajar haruslah memiliki pengalaman-pengalaman belajar yang memberinya kesempatan  untuk mempraktikkan bentuk ayau jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan tersebut
  • Kedua, menekankan agar pengalaman-pengalaman belajar dibuat dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepuasan  dalam diri pebelajar setelah melakukan tujuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Ketiga, yang berhubungan dengan pengalaman belajar adlah reaksi yang dikehendaki terjadi dalam pengalaman supaya supaya berada dalam batas pengalaman para pebelajar yang terlibat. Indikasi ini menunjukkan bahwa pengalaman belajar haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh pebelajar.
  • Keempat, ada banyak pengalaman belajar yang spesifik yang dapat digunakan  untuk mencapai tujuan pendidikan yang sama.

Dari beberapa prinsip di atas, jika dikaitkan dengan  membuat dan mengelola blog dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman belajar yang saya jelaskan adalah bagaimana cara saya dari awal sampai akhir dalam membuat blog yang pada awalnya memang saya merasa kesulitan dan butuh bantuan orang lain dalam mengembangkan blog saya. Setelah itu saya menggunakan pengalaman saya sebelumnya seperti membuat facebook,memang tidak jauh beda tetapi tetap ada kesulitan sendiri yang membuat saya membutuhkan pertolongan teman. Pengalaman belajar yang saya pakai adlah dengan mereview dan mengingan kembali bagaimana cara saya dahulu dalam membuat facebook.
1.Teori belajar yang berhubungan dengan kuliah online
 Yaitu teori pendekatan perwujudan diri
Karena strategi belajarnya langsung melibatkan pebelajar baik secara emosional maupun intelektual seperti pebelajar mencari secara langsung baik kelompok atau perorangan untuk mencari bahan-bahan pemecahan masalah dari situs internet. Setelah itu menentukan  isi pelajaran, maksudnya melibatkan pebelajar dalam merancang kurikulumnya seperti halnya mengadakan kuliah online tidak langsung dibuat oleh dosen pengampu tetapi ditanyakan dan di informasikan terlebih dahulu kepada mahasiswanya. Lalu merancang pengalaman belajar,yaitu memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk menilai tentang dirinya, melatih diri dalam berdaya cipta seperti halnya melatih mahasiswa untuk belajar melalui media internet,mencari bahan pemecahan masalah (soal) dari internet, berdiskusi lewat gtalk dan lain sebagainya. Merumuskan struktur kurikulum yaitu merangsang dan mendorong peran aktif pebelajar dalam kelompok. Nah disini mahasiswa dituntut aktif dalam kelompoknya masing-masing,ikut ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Mengembangkan bahan belajar yang sesuai, maksudnya memanfaatkan bahan yang ada seperti buku pegangan dan media internet yang canggih saat ini. Mengerjakan keaksaraan yaitu mempergunakan komunikasi seperti lewat gtalk atau e-mail.memilih tempat maksudnya memilih tempat yang cocok untuk berdiskusi kelompok kuliah online ini merupakan upaya untuk melatih pembelajar untuk lebih menegtahui bahwasanya internet bisa menjadi media yang benar-benar sangat penting dan berguna. Dan yang terakhir evaluasi pengalaman belajar yaitu pengamatan dan analisis terperinci terhadap proses yang telah terjadi dalam kelompok pebelajar. Disini setipa mahasiswa mengevaluasi kembali hasil kerja bersama kelompoknya masing-masing.

2. Kelebihan dan kelemahan kuliah online jika dihubungkan model,metode dan teknik pod

Kelebihan :
  • Dengan kuliah online mahasiswa menjadi lebih aktif dalam memecahkan masalah (soal) dan mencari jawaban serta solusinya tidak hanya dari buku pegangan tapi juga dari internet yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.
  • Kuliah online ini juga dapat melatih kemandirian mahasiwa untuk mengerjakan soal dengan kelompok tanpa pengawasan secara langsung oleh dosen pembimbingnya.
  • Mengajarkan  para mahasiswa yang pada awalnya kurang memahami dengan yang namanya internet, nah disini banyak yang mahasiswa dapatkan seperti mengetahui berkomunikasi dengan teman lain atau dengan dosen pengampu lewat g-talk dan e-mail.
  • Untuk melatih para mahasiswa agar lebih memahami dunia internet,karena secara tidak langsung jika nanti sudah bekerja kita pasti berhubungan dengan internet dan jikia kita lihat sekarang ini segala sesuatunya biasanya berhubungan dengan dunia internet.

Kelemahan :
  • Kuliah online membuat mahasiswa menjadi bebas, maksudnya mahasiwa tidak fokus untuk mengerjakan tugas dan mencari referensi lain dari internet karena berbarengan dengan itu mahasiswa bisa membuka situs-situs lain seperti membuka facebook, twitter, atau chating dengan orang lain.
  • Tidak ada pengawasan secara langsung dari dosen hingga membuat para mahsiswa tidaki terikat denagn kuliah yang berlangsung.

Modul Metode Pembelajaran Demonstrasi
Kreativitas Menggunakan Kertas
Materi :
(1) Pendahuluan
(2) Metode Pembelajaran Demonstrasi
(3) Kreativitas
(4) Kreativitas Menggunakan Kertas
(5) Proses Pembuatan
Perencanaan Biaya
Referensi
I. PENDAHULUAN
Modul ini menjelaskan bagaimana membuat suatu hasil kreativitas dengan menggunakan kertas. Tujuan dari modul ini agar peserta dapat membuat suatu hasil kreativitas dengan alat dan bahan yang sederhana, mudah diperoleh dan menggunakan waktu yang singkat. Sebagai contohnya yaitu membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas. Para pesertanya yaitu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Andragogi yang berjumlah 10 orang dan dosen pengampu mata kuliah Andragogi. Tempat pelaksanaan diadakan di Ruangan 2A Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. Proses pembuatan hasil kreativitas ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit.
Dalam proses pembuatannya peserta akan duduk berselang-seling atau tidak rapat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bahan dan alat yang dibutuhkan dapat diletakkan di kursi yang ada di sampingnya. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah peserta yang sedikit dan memakai ruangan yang besar.
Manfaat modul ini, yaitu:
- Bagi fasilitator atau pelatih
Sebagai acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran demonstrasi dapat disampaikan sesuai dengan tujuan metode demonstrasi.
- Bagi peserta
Menambah pengetahuan peserta tentang kreativitas dengan menggunakan kertas.
I. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif, keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-praktik baru, untuk memperkuat penerimaan terhadap sesuatu yang baru, dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang yang diperagakan kepada peserta. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Secara umum, ada dua jenis metode demonstrasi, yaitu metode demonstrasi cara dan demonstrasi hasil. Modul ini membahas tentang metode demonstrasi cara saja.
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Hal ini termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Modul ini akan mendemonstrasikan bagaimana cara membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas.
III. Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
IV. Kreativitas Menggunakan Kertas
Salah satu hasil dari kreativitas itu adalah membuat bunga dari kertas. Di mana bunga kertas adalah pilihan yang baik untuk menghias ruangan; kertas terlihat lebih baik dan tidak kasar seperti plastik. Kertas ini merupakan bahan yang rata dan tipis. Seni membuat bunga dari kertas telah diterima secara luas karena mudah didapat. Kertas sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sebagai mahasiswa, dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari kertas. Sehingga kertas ini dapat digunakan untuk berkreasi seperti membuat bunga dan dapat memperindah ruangan.
V. Proses Pembuatan
1. Alat dan bahan
a. Kertas origami sebanyak 6 lembar
b. Gunting
c. Isolasi
d. Hekter
2. Langkah-Langkah Pembuatan
a. Lipatlah semua (sebanyak 6 lembar) kertas origami menjadi dua secara diagonal (membentuk segitiga). Jika segitiga yang dibentuk tidak sempurna, potonglah tepi yang menonjol (tepi persegi).
b. Buatlah titik dari ketiga sisi ujung sudut segitiga ( membentuk tegak lurus ), masing-masing sudut dibuat titik sebanyak 3 buah dan berjarak 1.5 cm. Dari titik-titik tersebut buatlah garis yang nantinya akan membentuk segitiga (Lihat gambar).
c. Potonglah kertas origami tersebut sesuai dengan garis-garis yang telah dibuat tadi. Potongan garis tersebut harus sejajar satu sama lain hingga bertemu di tengah-tengah tetapi potongan itu tidak pas sampai ke ujung (tidak putus) sehingga akan memberikan ruang kecil di antara mereka.
d. Bukalah lipatan kertas tersebut seperti posisi semula (berbentuk persegi). Kemudian kertas tersebut diputar sehingga berbentuk belah ketupat.
e. Dengan posisi berbentuk belah ketupat tersebut, pertemukan ujung-ujung kertas yang terdalam sehingga membentuk tabung kemudian rekatkan dengan menggunakan isolasi.
f. Balikkan kertas dan lakukan langkah 6 untuk ujung-ujung kertas berikutnya. Ini akan menjadikan bentuk yang lebih bulat dan luas dibandingkan tabung pertama.
g. Kemudian balikkan lagi kertasnya, lakukan hal yang sama seperti langkah 6, hingga semua ujung-ujung kertas bergabung
h. Ulangi langkah (b) hingga langkah (g) untuk sisa kertas (sebanyak 5 lembar).
i. Gabungkan 3 potongan yang telah selesai digulung, dengan cara menggabungkan ujung-ujung kertas dari ketiga potongan tersebut dan rekatkan dengan hekter. Lakukan hal yang sama untuk 3 potongan lainnya. Sekarang kita memiliki 2 sisi dari bunga salju 3D tersebut.
j. Gabungkan kedua sisi bunga salju 3D tersebut ditengah hingga membentuk bunga salju 3D yang sempurna (utuh).
k. Sudut-sudut yang terbentuk kemudian direkatkan kembali menggunakan hekter.
Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan yaitu :
- Kertas origami sebanyak 2 buah (1 buah = 100 lembar) @ Rp 5.500,00
Jumlah Rp 11.000,00

4. Ada beberapa prinsip-prinsip umum untuk memilih pengalaman belajar pendidikan orang dewasa,yaitu :
  • Pertama, yang harus dipegang oleh pebelajar orang dewasa adalah bahwa seorang pebelajar yang hendak mencapai suatu tujuan belajar haruslah memiliki pengalaman-pengalaman belajar yang memberinya kesempatan  untuk mempraktikkan bentuk ayau jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan tersebut
  • Kedua, menekankan agar pengalaman-pengalaman belajar dibuat dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepuasan  dalam diri pebelajar setelah melakukan tujuan pendidikan yang bersangkutan.
  • Ketiga, yang berhubungan dengan pengalaman belajar adlah reaksi yang dikehendaki terjadi dalam pengalaman supaya supaya berada dalam batas pengalaman para pebelajar yang terlibat. Indikasi ini menunjukkan bahwa pengalaman belajar haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh pebelajar.
  • Keempat, ada banyak pengalaman belajar yang spesifik yang dapat digunakan  untuk mencapai tujuan pendidikan yang sama.

Dari beberapa prinsip di atas, jika dikaitkan dengan  membuat dan mengelola blog dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman belajar yang saya jelaskan adalah bagaimana cara saya dari awal sampai akhir dalam membuat blog yang pada awalnya memang saya merasa kesulitan dan butuh bantuan orang lain dalam mengembangkan blog saya. Setelah itu saya menggunakan pengalaman saya sebelumnya seperti membuat facebook,memang tidak jauh beda tetapi tetap ada kesulitan sendiri yang membuat saya membutuhkan pertolongan teman. Pengalaman belajar yang saya pakai adlah dengan mereview dan mengingan kembali bagaimana cara saya dahulu dalam membuat facebook.

Jumat, 26 Maret 2010

.......

...alhamdulillahhh.....ujian paeda ma andra da kelar...

tggal mnunggu hasilnya....



bagus ga yaaaaa.....??//

Senin, 22 Maret 2010

tugas Demonstrasi

Modul Metode Pembelajaran Demonstrasi
Kreativitas Menggunakan Kertas

Materi :
(1) Pendahuluan
(2) Metode Pembelajaran Demonstrasi
(3) Kreativitas
(4) Kreativitas Menggunakan Kertas
(5) Proses Pembuatan
Perencanaan Biaya
Referensi

I. PENDAHULUAN
Modul ini menjelaskan bagaimana membuat suatu hasil kreativitas dengan menggunakan kertas. Tujuan dari modul ini agar peserta dapat membuat suatu hasil kreativitas dengan alat dan bahan yang sederhana, mudah diperoleh dan menggunakan waktu yang singkat. Sebagai contohnya yaitu membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas. Para pesertanya yaitu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Andragogi yang berjumlah 10 orang dan dosen pengampu mata kuliah Andragogi. Tempat pelaksanaan diadakan di Ruangan 2A Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. Proses pembuatan hasil kreativitas ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit.
Dalam proses pembuatannya peserta akan duduk berselang-seling atau tidak rapat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bahan dan alat yang dibutuhkan dapat diletakkan di kursi yang ada di sampingnya. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah peserta yang sedikit dan memakai ruangan yang besar.
Manfaat modul ini, yaitu:
- Bagi fasilitator atau pelatih
Sebagai acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran demonstrasi dapat disampaikan sesuai dengan tujuan metode demonstrasi.
- Bagi peserta
Menambah pengetahuan peserta tentang kreativitas dengan menggunakan kertas.

I. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif, keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-praktik baru, untuk memperkuat penerimaan terhadap sesuatu yang baru, dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang yang diperagakan kepada peserta. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Secara umum, ada dua jenis metode demonstrasi, yaitu metode demonstrasi cara dan demonstrasi hasil. Modul ini membahas tentang metode demonstrasi cara saja.
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Hal ini termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Modul ini akan mendemonstrasikan bagaimana cara membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas.

III. Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

IV. Kreativitas Menggunakan Kertas
Salah satu hasil dari kreativitas itu adalah membuat bunga dari kertas. Di mana bunga kertas adalah pilihan yang baik untuk menghias ruangan; kertas terlihat lebih baik dan tidak kasar seperti plastik. Kertas ini merupakan bahan yang rata dan tipis. Seni membuat bunga dari kertas telah diterima secara luas karena mudah didapat. Kertas sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sebagai mahasiswa, dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari kertas. Sehingga kertas ini dapat digunakan untuk berkreasi seperti membuat bunga dan dapat memperindah ruangan.

V. Proses Pembuatan
1. Alat dan bahan
a. Kertas origami sebanyak 6 lembar
b. Gunting
c. Isolasi
d. Hekter

2. Langkah-Langkah Pembuatan
a. Lipatlah semua (sebanyak 6 lembar) kertas origami menjadi dua secara diagonal (membentuk segitiga). Jika segitiga yang dibentuk tidak sempurna, potonglah tepi yang menonjol (tepi persegi).


b. Buatlah titik dari ketiga sisi ujung sudut segitiga ( membentuk tegak lurus ), masing-masing sudut dibuat titik sebanyak 3 buah dan berjarak 1.5 cm. Dari titik-titik tersebut buatlah garis yang nantinya akan membentuk segitiga (Lihat gambar).


c. Potonglah kertas origami tersebut sesuai dengan garis-garis yang telah dibuat tadi. Potongan garis tersebut harus sejajar satu sama lain hingga bertemu di tengah-tengah tetapi potongan itu tidak pas sampai ke ujung (tidak putus) sehingga akan memberikan ruang kecil di antara mereka.

d. Bukalah lipatan kertas tersebut seperti posisi semula (berbentuk persegi). Kemudian kertas tersebut diputar sehingga berbentuk belah ketupat.


e. Dengan posisi berbentuk belah ketupat tersebut, pertemukan ujung-ujung kertas yang terdalam sehingga membentuk tabung kemudian rekatkan dengan menggunakan isolasi.


f. Balikkan kertas dan lakukan langkah 6 untuk ujung-ujung kertas berikutnya. Ini akan menjadikan bentuk yang lebih bulat dan luas dibandingkan tabung pertama.


g. Kemudian balikkan lagi kertasnya, lakukan hal yang sama seperti langkah 6, hingga semua ujung-ujung kertas bergabung.


h. Ulangi langkah (b) hingga langkah (g) untuk sisa kertas (sebanyak 5 lembar).
i. Gabungkan 3 potongan yang telah selesai digulung, dengan cara menggabungkan ujung-ujung kertas dari ketiga potongan tersebut dan rekatkan dengan hekter. Lakukan hal yang sama untuk 3 potongan lainnya. Sekarang kita memiliki 2 sisi dari bunga salju 3D tersebut.


j. Gabungkan kedua sisi bunga salju 3D tersebut ditengah hingga membentuk bunga salju 3D yang sempurna (utuh).
k. Sudut-sudut yang terbentuk kemudian direkatkan kembali menggunakan hekter.


Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan yaitu :
- Kertas origami sebanyak 2 buah (1 buah = 100 lembar) @ Rp 5.500,00
Jumlah Rp 11.000,00


kelompo 2 :


Ade Ari 08-081



Referensi
Suprijanto, H. 2008. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas
http://tipdeck.com/id/how-to-make-a-flower-out-of-paper/

yaw..yaw..yaw...

alhamdulillah ya Allah.....siap juga ni beres-beresin Blog....

resume Evaluasi POD

Resume Evaluasi Pendidikan Orang Dewasa

Secara tidak sadar banyak orang telah melakukan evaluasi di dalam kehidupan sehari-harinya seperti mengevaluasi barang-barang mereka yang baru mereka beli di pasar, mengevaluasi pendidikan anak-anak mereka, mengevaluasi kendaran yang mereka pakai, mengevaluasi kopi yang mereka minum setiap pagi, dan lain sebagainua. Pendidikan menggunakan istilah evaluasi untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasi adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.

Adapun jenis-jenis evaluasi bila dilihat dari tingkat formalitas dan ketepatannya (Morgan,et al,1976) yaitu :
1. evaluasi informal
2. evaluasi semi formal
3. evaluasi formal atau penelitian ilmiah
selain itu ada pengelompokan berdasarkan tujuannya, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif berusaha mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan selama masa pengembangan program, sedangkan evaluasi sumatif menilai manfaat program versi terakhir (Seeperesad & Henderson, 1984).

Ada beberapa manfaat mengapa evaluasi di lakukan menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983) manfaat evaluasi adalah untuk
a. menentukan patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar perbandingan tindakan baru
b. menentukan pengarahan kembali atau perbaikan suatu aktivitas
c. mengecek secara periodik efektivitas suatu program
d. memberi rasa aman pada pelaksana tugas
e. memberi bukti konkret kepada pihak yang terkait
f. meningkatkan sikap profesional kepada penerima evaluasi

Tujuan utama evaluasi dapat diringkas sebagai berikut (Morgan,et al, 1976) :
1. untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan
2. untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah di capai oleh peserta didik dalam waktu tertentu
3. untuk menentukan evektifitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran
4. untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan masyarakat.

Prinsip evaluasi yang diggunakan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan evaluasi antara lain (Frutchey, 1973) :
1. menegmbangkan sikap kritis
2. mengenal bias pribadi
3. melakukan observasi silang untuk menentukan seberapa jauh konsistensinya masalah itu
4. cek lebih jauh untuk menentukan apakah ada perilaku basa-basi
5. pertimbangkan penyebab lain yang mungkin ada
6. berhati-hati untuk tidak hanya membaca observasi yang kita harapkan saja dan mengabaikan interpretasi yang masuk akal
7. dalam mengevaluasi hasil atau produk perilaku, gunakan kriteria untuk menilainya
8. cek lebih jauh untuk menentukan apakah hasil atau produk yang diklaim seseorang benar-benar hasil orang itu
9. kenali bahwa banyak perilaku yang saling menutupi satu sama lain
10. pastikan apakah bukti yang kita amati adalah benar bukti yang sebenarnya
11. hindari tergesa-gesa membuat kesimpulan, hendaknya hati-hati dan secermat mungkin.

Prosedur evalauasi pendidikan orang dewasa menurut Morgan :
1. mengecek tujuan
2. memeriksa apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan
3. mengumpulkan bukti
4. menetukan sumber bukti
5. menentukan alat untuk memperolah bukti
6. menganalisis bukti
7. menggunakan hasil

by : Ade Ari Isnainy

Tugas Paedagogi III

Pembelajaran konstruktivistik:

Konstruktivis itu sendiri memiliki pengertian, yaitu susunan ataupun tahapan. Disini, kami mengungkapkan pembelajaran konstruktivis itu sebagai bentuk pembelajaran, dimana ada tahap-tahap yang sekiranya dilakukan dalam proses pembelajaran itu sendiri untuk menjadi landasan. Siswa dituntut untuk lebih mandiri dan juga aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan tentang sesuatu dalam benaknya, sedangkan guru berperan sebagai pengarah. Konstruktivis menekankan pemecahan masalah yang kompleks atau rumit menggunakan ketrampilan dasar yang dimiliki dan dibarengi dengan bimbingan dan arahan guru. Sehingga siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya.



Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Disini tugas pendidik, hampir sama dengan konstruktivis, yaitu sebagai pengarah siswa dalam melakukan/mempraktekkan pengetahuannya. CTL juga berkaitan denga konstruktivis, karena konstruktivis itu sendiri merupakan landasan berpikir dalam pendekatan CTL, maksudnya adalah pengetahuan itu ada dan tersusun dalam pikiran manusia yang kemudian diaplikasikan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari pembelajaran CTL adalah siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” atau belajar dari pengalaman.



Pembelajaran Quantum Learning

Prinsipnya, pada strategi pembelajaran ini siswa diberikan sugesti positif ataupun negatif yang dapat mempengaruhi hasil situasi. Contoh pemberian sugesti positif itu misalnya, memasang music saat sedang melakukan aktifitas belajar di kelas, memasang poster-poster menarik yang berisi tentang informasi yang berkaitan tentang materi pelajaran. Dalam hal ini pendidik yang diharapkan adalah guru-guru yang professional dan terlatih dalam seni pengajaran sugesti.



Pembelajaran Quantum Teaching

Quantum teaching ini merupakan pengubahan nuansa belajar yang meriah. Quantum learning ini menekankan bagaimana cara tepat untuk mengajar, bagaimana cara untuk memasuki dunia, baik itu perasaan, pikiran, bahasa tubuh ataupun sikap siswa. Yang bertujuan demi terlaksananya kemudahan dalam sistem belajar-mengajar. Prinsip utamanya adalah untuk membawa dunia kita ke dunia siswa dan sebaliknya dengan maksud agar pendidik dapat memahami dunia para peserta didik.



Pembelajaran Multiple Inteligence

Disini lebih menjelaskan tentang pembagian jenis-jenis kecerdasan, dimana ada sembilan pembagian kecerdasan yaitu:

1. Kecerdasan linguistik

2. Kecerdasan matematis/logis

3. Kecerdasan spasial

4. Kecerdasan kinetis/jasmani

5. Kecerdasan musical

6. Kecerdasan interpersonal

7. Kecerdasan intrapersonal

8. Kecerdasan naturalis

9. Kecerdasan eksistensial

Menekankan bahwa tiap individu memiliki kesembilan kecerdasan di atas, namun tiap individu memiliki kapasitas yang berbeda dalam mengembangkan tiap-tiap poin kecerdasan tersebut. Tiap-tiap kecerdasan tersebut juga saling berkaitan satu sama lain.



Kecerdasan Emosional dalam pembelajaran

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya secara efektif untuk mencapai tujuan. Keterkaitan dengan proses pembelajran adalah dimana keberhasilan seorang individu bagaimana menyelaraskan antara kemampuan IQ dan EQ nya. Dalam hal ini kecerdasan emosional berperan dalam bagaimana cara kita mengatur/meningkatkan motivasi kita, mengatur bagaimana suasana hati kita agar tidak menjadi tertekan yang dapat berakibat terhambatnya proses pemasukan informasi dalam belajar-mengajar.



kelompok 4




Ade Ari (08-081)




daftar pustaka

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalam-pembelajaran/

http://batoks.wordpress.com/2009/05/14/pembelajaran-multi-intelegens-di-sekolah/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/3318
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/01/kecerdasan-emosional-dalam-pembelajaran.html
http://pasca.uns.ac.id/?p=211
http://www.docstoc.com/docs/20760167/Pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-konstruktivisme-disertai
http://yudhaart.wordpress.com/2009/11/03/meningkatkan-prestasi-belajar-melalui-pembelajaran-quantum-teaching/
http://www.docstoc.com/docs/22467077/MODEL-PEMBELAJARAN-BERBASIS-CONTEXTUAL-TEACHING-AND-LEARNING-(CTL
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-logika/pendekatan-quantum-teaching
http://www.koranpendidikan.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=163

Sabtu, 20 Maret 2010

modul demonstrasi

Modul Metode Pembelajaran Demonstrasi
Kreativitas Menggunakan Kertas

Materi :
(1) Pendahuluan
(2) Metode Pembelajaran Demonstrasi
(3) Kreativitas
(4) Kreativitas Menggunakan Kertas
(5) Proses Pembuatan
Perencanaan Biaya
Referensi

I. PENDAHULUAN
Modul ini menjelaskan bagaimana membuat suatu hasil kreativitas dengan menggunakan kertas. Tujuan dari modul ini agar peserta dapat membuat suatu hasil kreativitas dengan alat dan bahan yang sederhana, mudah diperoleh dan menggunakan waktu yang singkat. Sebagai contohnya yaitu membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas. Para pesertanya yaitu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Andragogi yang berjumlah 10 orang dan dosen pengampu mata kuliah Andragogi. Tempat pelaksanaan diadakan di Ruangan 2A Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. Proses pembuatan hasil kreativitas ini dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit.
Dalam proses pembuatannya peserta akan duduk berselang-seling atau tidak rapat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bahan dan alat yang dibutuhkan dapat diletakkan di kursi yang ada di sampingnya. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah peserta yang sedikit dan memakai ruangan yang besar.
Manfaat modul ini, yaitu:
- Bagi fasilitator atau pelatih
Sebagai acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran demonstrasi dapat disampaikan sesuai dengan tujuan metode demonstrasi.
- Bagi peserta
Menambah pengetahuan peserta tentang kreativitas dengan menggunakan kertas.
II. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif, keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-praktik baru, untuk memperkuat penerimaan terhadap sesuatu yang baru, dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang yang diperagakan kepada peserta. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Secara umum, ada dua jenis metode demonstrasi, yaitu metode demonstrasi cara dan demonstrasi hasil. Modul ini membahas tentang metode demonstrasi cara saja.
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Hal ini termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Modul ini akan mendemonstrasikan bagaimana cara membuat hiasan bunga salju 3D dari kertas.

III. Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.

IV. Kreativitas Menggunakan Kertas
Salah satu hasil dari kreativitas itu adalah membuat bunga dari kertas. Di mana bunga kertas adalah pilihan yang baik untuk menghias ruangan; kertas terlihat lebih baik dan tidak kasar seperti plastik. Kertas ini merupakan bahan yang rata dan tipis. Seni membuat bunga dari kertas telah diterima secara luas karena mudah didapat. Kertas sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sebagai mahasiswa, dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari kertas. Sehingga kertas ini dapat digunakan untuk berkreasi seperti membuat bunga dan dapat memperindah ruangan.

V. Proses Pembuatan
1. Alat dan Bahan
a. Kertas origami sebanyak 6 lembar
b. Gunting
c. Isolasi
d. Hekter

2. Langkah-Langkah Pembuatan
a. Lipatlah semua (sebanyak 6 lembar) kertas origami menjadi dua secara diagonal (membentuk segitiga). Jika segitiga yang dibentuk tidak sempurna, potonglah tepi yang menonjol (tepi persegi).


b. Buatlah titik dari ketiga sisi ujung sudut segitiga ( membentuk tegak lurus ), masing-masing sudut dibuat titik sebanyak 3 buah dan berjarak 1.5 cm. Dari titik-titik tersebut buatlah garis yang nantinya akan membentuk segitiga (Lihat gambar).


c. Potonglah kertas origami tersebut sesuai dengan garis-garis yang telah dibuat tadi. Potongan garis tersebut harus sejajar satu sama lain hingga bertemu di tengah-tengah tetapi potongan itu tidak pas sampai ke ujung (tidak putus) sehingga akan memberikan ruang kecil di antara mereka.

d. Bukalah lipatan kertas tersebut seperti posisi semula (berbentuk persegi). Kemudian kertas tersebut diputar sehingga berbentuk belah ketupat.


e. Dengan posisi berbentuk belah ketupat tersebut, pertemukan ujung-ujung kertas yang terdalam sehingga membentuk tabung kemudian rekatkan dengan menggunakan isolasi.


f. Balikkan kertas dan lakukan langkah 6 untuk ujung-ujung kertas berikutnya. Ini akan menjadikan bentuk yang lebih bulat dan luas dibandingkan tabung pertama.


g. Kemudian balikkan lagi kertasnya, lakukan hal yang sama seperti langkah 6, hingga semua ujung-ujung kertas bergabung.


h. Ulangi langkah (b) hingga langkah (g) untuk sisa kertas (sebanyak 5 lembar).
i. Gabungkan 3 potongan yang telah selesai digulung, dengan cara menggabungkan ujung-ujung kertas dari ketiga potongan tersebut dan rekatkan dengan hekter. Lakukan hal yang sama untuk 3 potongan lainnya. Sekarang kita memiliki 2 sisi dari bunga salju 3D tersebut.


j. Gabungkan kedua sisi bunga salju 3D tersebut ditengah hingga membentuk bunga salju 3D yang sempurna (utuh).
k. Sudut-sudut yang terbentuk kemudian direkatkan kembali menggunakan hekter.


Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya yang dibutuhkan untuk persiapan dan pelaksanaan yaitu :
- Kertas origami sebanyak 2 buah (1 buah = 100 lembar) @ Rp 5.500,00
Jumlah Rp 11.000,00

oleh : kel 2

Referensi
Suprijanto, H. 2008. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas
http://tipdeck.com/id/how-to-make-a-flower-out-of-paper/