Resume 1
Beberapa pendekatan dalam pendidikan orang dewasa
1. Pendekatan Pemusatan Masalah
Suatu kurikulum yang berpusat pada masalah, mengarahkan pengalaman belajar pada kehidupan belajar sehari-hari dan akan mempunyai manfaat secara langsung.
Tetapi motivasi belajar akan tetap lemah jika pebelajar tidak di dorong utuk percaya pada kemampuannya sendiri dan dilibatkan secara langsung terhadap masalahnya.
2. Pendekatan Proyektif
Dengan menggunakan radio atau cerita bergambar dalam cerita pendek atau sandiwara dapat berfungsi sebagai alat proyektif bagi pebelajar untuk memahami tindak-tanduk dari perilakunya serta memahami isi cerita tersebut.
3. Pendekatan Appersepsi-Interaksi
Pendekatan ini mengidentifikasi tema-tema masalah kehidupan sehari-hari pebelajar.
4. Pendekatan Perwujudan Diri Sendiri ( Self Actualization Approach )
Memiliki 4 ciri utama,yaitu :
• Proses yang terpusat pada pebelajar
• Belajar sesama teman dalam kelompok
• Membantu timbulnya konsep diri yang positif
• Daya khayal yang berdaya cipta
Keyakinan-Keyakinan Tentang Proses Belajar dan Pebelajar
a. Keyakinan proses belajar orang dewas
Terdiri dari 2 bagian penting,yaitu :
o Tujuan-tujuan instruksional adalah yang hubungannya dengan pengalaman atau kegiatan-kegiatan belajar yang khusus yang berada tetapi jelas berhubungan dengan tujuan menyeluruh dari pendidikan untuk orang dewasa.
o Prose belajar, belajar adalah latihan pikiran dan pengumpulan kebenaran dasar (disiplin mental). Tujuan pendidikan yang utama adalah mengembangkan kekuatan-kekuatan akal yang tersirat yang terletak dalam pikiran manusia dan diisi dengan pengetahuan.
b. Keyakinan-keyakinan tentang pebelajar orang dewasa
Bagi pembalajar akan menemukan kesuliatan apabila hanya menerima konsep apa adanya. Sehingga beberapa pembelajar dalam usaha memecahkan kesukaran ini mencoba menyederhanakan sifat manusia dengan mempertimbangkan semua pikiran dan semua badan manusia.
Perspektif Teoritis Belajar Orang Dewasa
a. Carl Roger, menurut pendapatnya peserta pebelajar dan pembelajar hendaknya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai diri mereka melalui pengalamn kelompokyang lebih intensif.
b. Paulo Freire, menurutnya pendidikan itu dapat dirancang untuk percaya pada kemampuan diri pribadi (self affirmation).
c. Robert M. Gagne, menurutnya yang penting bagi pendidikan orang dewasa, terutama yang berkaitandengan kondisi belajar, ada 8 tipe belajar : belajar berisyarat, belajar stimulus respon, rangkaian motorik, rangkaian verbal, diskriminasi berganda, belajar konsep, belajar aturan, dan pemecahan masalah.
d. Jack Mezirow, bahwa belajar dalam kelompok pada umumnya merupakan alat yang paling efektif untuk menimbulkan perubahan dalam sikap dan perilaku individu.
e. Malcom Knowles, menegaskan adanya perbedaan andragogi dengan paedagogi, yaitu : Perbedaan dalam konsep diri, pengalaman, kesiapan untuk belajar, orientasi arah kegiatan belajar.
Pendidikan Orang Dewasa dalam Tinjauan Filsafat
Uraian ringkas mengenai beberapa filsafat pendidikan, yaitu :
Essensialisme, menurut penganut filsafat ini, elemen-elemen dasar pendidikan diperoleh dari ilmu penegetahuan yang berkenaan dengan sejarah dan masa sekarang, serta bersumber pada idealisme dan realisme.
Perenialisme, mempunyai pandangan bahwa penerapan ilmu pengetahuan kebudayaan kuno dimasa sekarang sama dengan penerapannya pada penerapan ribuan tahu yang lalu.
Progressivisme, memerlukan perjalan manusia sebagai ilmu pengetahuan.
Rekonstruksionisme, mengemukakan bahwa filsafat ini merupakan bagian dari filsafat progresivisme dan mempunyai kesamaan-kesamaan.
Eksistensialisme, pendidikan merupakan suatu alat untuk mengembangkan pilihan dan otonomi individu secara maksimum.
Resume 2:
Pengertian dan Beberapa Asumsi Dasar Pendidikan Orang Dewas
Kata andragogi itu sendiri untuk pertama kali digunakan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep dasar teori pendidikan Plato. Adapun andrgogi itu lebih merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa cacad maupun tidak cacad secara berkelanjutan.. beberapa karakteristik andragogi adalah orang dewasa yang telah memiliki lebih banyak pengalaman hidup, yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar, memiliki banyak peranan dan tanggung jawab, kurang kepercayaan pada kemampuan diri untuk belajar kembali, orang dewasa lebih beragam daripada pemuda, makna belajar bagi orang dewasa. Keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa terletak pada keterlibatan ego mereka dalam proses pembelajarannya, beberapa asumsi yang dijadikan landasan yang dimaksud yaitu, konsep diri, pengalaman, kesiapan untuk belajar, orientasi terhadap belajar. Ada beberapa asumsi belajar, yakni orang dewasa dapat belajar, belajar adalah suatu proses dari dalam, kondisi belajar dan prinsip-prinsip belajar.
Tujuan dan Pertimbangan Filosofis Pendidikan Orang Dewasa
Tujuannya :
Membantu orang dalam penyesuaian psikologis terhadap kondisi sosial dan dunia alamiah mereka.
Melengkapi orang dewasa dengan keterampilan yang diperlukan guna menemukan dan memecahkan masalah yang mungkin mereka hadapi.
Membantu untuk merubah kondisi sosial mereka.
Membantu orang dewasa untuk menjadi bebas, individu-individu otonom.
Pertimbangan filosofis bagi pendidiakn orang dewasa sangat diperlukan karena cara itu merupakan suatu tahap yang membimbing seseorang mengetahui prinsip-prinsip apa yang harus atau yang akan dilakukan.
Prinsip-prinsip Umum untuk Memilih Pengalaman Belajar Pendidikan Orang Dewasa
Prinsip pertama, yang harus dipegang oleh pebelajar orang dewasa adalah pebelajar yang hendak mencapai suatu tujuan belajar haruslah memiliki pengalam-pengalaman belajar yang memberinya kesempatan untuk mempraktikkan bentuk atau jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan tersebut.
Prinsip kedua, menekankan agar pengalaman –pengalaman belajar dibuat dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepuasan dalam diri pebelajar setelah
Melaksanakan perilaku yang tersirat dalam tujuan pendidikan yang bersangkutan.
Prinsip ketiga, yang berkaitan dengan pengalaman belajar ialah reaksi yang dikehendaki terjadi dalam pengalaman supaya berada dalam batas pengalaman para pebelajar yang terlibat.
Prinsip keempat, menekankan bahwa ada banyak pengalaman belajar yang spesifik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang sama.
Prinsip kelima, bahwa suatu pengalaman belajar biasanya akan menimbulakan beberapa macam hasil.
by : ade ari 08-081