Rabu, 03 Maret 2010

Tugas Paedagogi III

menurut pembahasan kelompok :

Pembelajaran konstruktivistik

Konstruktivis itu sendiri memiliki pengertian, yaitu susunan ataupun tahapan. Disini, kami mengungkapkan pembelajaran konstruktivis itu sebagai bentuk pembelajaran, dimana ada tahap-tahap yang sekiranya dilakukan dalam proses pembelajaran itu sendiri untuk menjadi landasan. Siswa dituntut untuk lebih mandiri dan juga aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan tentang sesuatu dalam benaknya, sedangkan guru berperan sebagai pengarah. Konstruktivis menekankan pemecahan masalah yang kompleks atau rumit menggunakan ketrampilan dasar yang dimiliki dan dibarengi dengan bimbingan dan arahan guru. Sehingga siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya.



Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Disini tugas pendidik, hampir sama dengan konstruktivis, yaitu sebagai pengarah siswa dalam melakukan/mempraktekkan pengetahuannya. CTL juga berkaitan denga konstruktivis, karena konstruktivis itu sendiri merupakan landasan berpikir dalam pendekatan CTL, maksudnya adalah pengetahuan itu ada dan tersusun dalam pikiran manusia yang kemudian diaplikasikan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari pembelajaran CTL adalah siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” atau belajar dari pengalaman.



Pembelajaran Quantum Learning

Prinsipnya, pada strategi pembelajaran ini siswa diberikan sugesti positif ataupun negatif yang dapat mempengaruhi hasil situasi. Contoh pemberian sugesti positif itu misalnya, memasang music saat sedang melakukan aktifitas belajar di kelas, memasang poster-poster menarik yang berisi tentang informasi yang berkaitan tentang materi pelajaran. Dalam hal ini pendidik yang diharapkan adalah guru-guru yang professional dan terlatih dalam seni pengajaran sugesti.



Pembelajaran Quantum Teaching

Quantum teaching ini merupakan pengubahan nuansa belajar yang meriah. Quantum learning ini menekankan bagaimana cara tepat untuk mengajar, bagaimana cara untuk memasuki dunia, baik itu perasaan, pikiran, bahasa tubuh ataupun sikap siswa. Yang bertujuan demi terlaksananya kemudahan dalam sistem belajar-mengajar. Prinsip utamanya adalah untuk membawa dunia kita ke dunia siswa dan sebaliknya dengan maksud agar pendidik dapat memahami dunia para peserta didik.



Pembelajaran Multiple Inteligence

Disini lebih menjelaskan tentang pembagian jenis-jenis kecerdasan, dimana ada sembilan pembagian kecerdasan yaitu:

1. Kecerdasan linguistik

2. Kecerdasan matematis/logis

3. Kecerdasan spasial

4. Kecerdasan kinetis/jasmani

5. Kecerdasan musical

6. Kecerdasan interpersonal

7. Kecerdasan intrapersonal

8. Kecerdasan naturalis

9. Kecerdasan eksistensial

Menekankan bahwa tiap individu memiliki kesembilan kecerdasan di atas, namun tiap individu memiliki kapasitas yang berbeda dalam mengembangkan tiap-tiap poin kecerdasan tersebut. Tiap-tiap kecerdasan tersebut juga saling berkaitan satu sama lain.


Kecerdasan Emosional dalam pembelajaran

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya secara efektif untuk mencapai tujuan. Keterkaitan dengan proses pembelajran adalah dimana keberhasilan seorang individu bagaimana menyelaraskan antara kemampuan IQ dan EQ nya. Dalam hal ini kecerdasan emosional berperan dalam bagaimana cara kita mengatur/meningkatkan motivasi kita, mengatur bagaimana suasana hati kita agar tidak menjadi tertekan yang dapat berakibat terhambatnya proses pemasukan informasi dalam belajar-mengajar.



kelompok 4

Hari Muda (08-002)

Tania Arfiani (08-030)

Dean Mayrisa (08-034)

Ade Ari (08-081)

Erika Gresia (08-098)

Dini Arini (08-100)


referensi :

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma baru pembelajaran. Jakarta: Prenada.

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/31/konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalam-pembelajaran/

http://batoks.wordpress.com/2009/05/14/pembelajaran-multi-intelegens-di-sekolah/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/3318
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/01/kecerdasan-emosional-dalam-pembelajaran.html
http://pasca.uns.ac.id/?p=211
http://www.docstoc.com/docs/20760167/Pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-konstruktivisme-disertai
http://yudhaart.wordpress.com/2009/11/03/meningkatkan-prestasi-belajar-melalui-pembelajaran-quantum-teaching/
http://www.docstoc.com/docs/22467077/MODEL-PEMBELAJARAN-BERBASIS-CONTEXTUAL-TEACHING-AND-LEARNING-(CTL
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-logika/pendekatan-quantum-teaching
http://www.koranpendidikan.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=163



testimoni

tugas ini keliatannya aja gampang, eh..ternyata setelah d jalani...lumayan ruwet ngerjainnya..karena menurut saya yang bisa dibilang gaptek bener-bener buat saya pusing tapi lama-lama setelah tau caranya jadi asik juga sih...!!!
buat Bu Dina pokoke seeeep deh tehnik belajarnya..lain dari yang lain..


by : Ade Ari Isnainy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar